Powered By Blogger

Jumat, 21 Mei 2010

DEFINISI ABORSI

Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.

Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
1. Aborsi Spontan / Alamiah
2. Aborsi Buatan / Sengaja
3. Aborsi Terapeutik / Medis

Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma, sedangkan
Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).
Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.

ALASAN ABORSI

Aborsi dilakukan oleh seorang wanita hamil – baik yang telah menikah maupun yang belum menikah dengan berbagai alasan. Akan tetapi alasan yang paling utama adalah alasan-alasan yang non-medis (termasuk jenis aborsi buatan / sengaja)

Di Amerika, alasan-alasan dilakukannya aborsi adalah:
1. Tidak ingin memiliki anak karena khawatir mengganggu karir, sekolah atau
tanggung jawab lain (75%)
2. Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%)
3. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%)

Alasan lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama mereka yang hamil di luar nikah), aib keluarga, atau sudah memiliki banyak anak. Ada orang yang menggugurkan kandungan karena tidak mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka tidak tahu akan keajaiban-keajaiban yang dirasakan seorang calon ibu, saat merasakan gerakan dan geliatan anak dalam kandungannya.

Alasan-alasan seperti ini juga diberikan oleh para wanita di Indonesia yang mencoba meyakinkan dirinya bahwa membunuh janin yang ada didalam kandungannya adalah boleh dan benar . Semua alasan-alasan ini tidak berdasar.
Sebaliknya, alasan-alasan ini hanya menunjukkan ketidakpedulian seorang wanita,
yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.

Data ini juga didukung oleh studi dari Aida Torres dan Jacqueline Sarroch Forrest (1998) yang menyatakan bahwa hanya 1% kasus aborsi karena perkosaan atau incest (hubungan intim satu darah), 3% karena membahayakan nyawa calon ibu, dan 3% karena janin akan bertumbuh dengan cacat tubuh yang serius.

Sedangkan 93% kasus aborsi adalah karena alasan-alasan yang sifatnya untuk kepentingan diri sendiri – termasuk takut tidak mampu membiayai, takut dikucilkan, malu atau gengsi.

PELAKU ABORSI

Profil pelaku aborsi di Indonesia tidak sama persis dengan di Amerika. Akan tetapi gambaran dibawah ini memberikan kita bahan untuk dipertimbangkan. Seperti tertulis dalam buku “Facts of Life” oleh Brian Clowes, Phd:

Para wanita pelaku aborsi adalah:

Wanita Muda

Lebih dari separuh atau 57% wanita pelaku aborsi, adalah mereka yang berusia dibawah 25 tahun. Bahkan 24% dari mereka adalah wanita remaja berusia dibawah 19 tahun.

Usia Jumlah %
Dibawah 15 tahun 14.200 0.9%
15-17 tahun 154.500 9.9%
18-19 tahun 224.000 14.4%
20-24 tahun 527.700 33.9%
25-29 tahun 334.900 21.5%
30-34 tahun 188.500 12.1%
35-39 tahun 90.400 5.8%
40 tahun keatas 23.800 1.5%

Belum MenikahJika terjadi kehamilan diluar nikah, 82% wanita di Amerika akan melakukan aborsi. Jadi, para wanita muda yang hamil diluar nikah, cenderung dengan mudah akan memilih membunuh anaknya sendiri.
Untuk di Indonesia, jumlah ini tentunya lebih besar, karena didalam adat Timur, kehamilan diluar nikah adalah merupakan aib, dan merupakan suatu tragedi yang sangat tidak bisa diterima masyarakat maupun lingkungan keluarga.Waktu AborsiProses aborsi dilakukan pada berbagai tahap kehamilan. Menurut data statistik yang ada di Amerika, aborsi dilakukan dengan frekuensi yang tinggi pada berbagai usia janin.

Usia Janin Kasus Aborsi
13-15 minggu 90.000 kasus
16-20 minggu 60.000 kasus
21-26 minggu 15.000 kasus
Setelah 26 minggu 600 kasus

Kamis, 20 Mei 2010

KUMPULAN MATERI

A. Muskuloskeletal

1. Otot (muscle),merupakan jaringan tubuh yang berfungsi mengubah energy kimia menjadi kerja mekanik sebagai respon tubuh terhadap perubuhan lingkungan.

2. Rangka (skeletal), merupakan bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sebgai tempat menenpelnya otot.

3. System rangka berfungsi sebagai penyangga, penyimpanan mineral, produksi sel darah, pelindung, dan penggerak.

4. 3 macam tulang rawan berdasarkan jenis dan jumlah serat dalam matriks :

a. Tl rawan hialin, yaitu matriks yang mengandung serat kolagen.

b. Tl rawan elastin, serupa dengan tl rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin yang mengumpul pada dinding lacuna yang mengelilingi kondrosit.

c. Fibrokartilago, tidak pernah berdiri sendiri tetapi secar berangsur menyatu dengan tulang rawan hialin.

5. Sendi merupakan persambungan atau pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka.

6. 3 jenis sendi berdasarkan strukturnya:

a. Fibrosa, hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa

b. Kartilago (tulang rawan), ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan.

c. Synovial / synovial joint, ruang sendi dan ligament untuk mempertahankan persendian.

7. Sendi berdasarkan jenis persambungannya :

a. Sinartrosis, sendi yang terdapat kesinambungan karena diantara kedua ujung tulang yang bersendi terdapat suatu jaringan.

- Syndesmosis, jaringan penghubungnya mirip jaringan ikat.

- Synchondrosis, jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan.

- Synostosis, jaringan penghubungnya jaringan tulang

b. Diartrosis, sendi terdapat ketidaksambungan, karena diantara tulang yang bersendi terdapat rongga (cavum articulare)

Sendi berdasarkan kemungkinan gerak

1. Sendi kejur, yaitu kemungkinan gerak sangat sedikit

2. Artikulationes, yaitu kemepuan gerak luas.

a. Sendi sumbu 1 terdiri dari sendi engsel, sendi kisar.

b. Sendi sumbu 2 terdiri dari sendi telur, sendi pelana

c. Sendi sumbu 3 ttd sendi peluru, sendi buah pala.

8. Fungsi system otot rangka.

a. Menghasilkan gerakan rangka

b. Mempertahankan sikap dan posisi tubuh

c. Menyokong jaringan lunak

d. Menunjukkkan pintu masuk dan keluar saluran dalam system tubuh

e. Memperthankan suhu tubuh.

B. Kardiovaskular

Jantung merupakan sebuah organ muscular yang merupakan pusat sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak dalam rongga mediasti dari rongga dada (toraks)

1. Otot dinding jantung

- Lapisan luar di sebut epikardium(pericardium viseralis)

- Lapisan tengah disebut miokardium

- lapisan dalam disebut endokardium

2. Ruang Jantung

- Atrium kanan dan kiri

- Ventrikel kanan dan kiri

3. Pembuluh darah

a. Aorta: pembuluh darah besar

b. Arteri: transportasi darah ke jaringan,dinding kuat saat sistol dan recoil saat diastole

c. Arteriol: cabang arteri dengan katup pengontrol kontriksi dan dilatasi mengatur aliran darah kapiler.

d. Kapiler: tempat pertukaran cairan dan nutrisi darah dan ruang interstitial, dinding tipis dan permeable.

e. Venul: menampung darah dari kapiler

f. Vena: transportasi darah jaringan ke jantung.

4. System sirkulasi merupakan suatu jaringan pembuluh darah yang melayani seluruh organ dan jaringan di dalam tubuh.

5. Transport (nutrient, hormone, oksigen, dan produk metabolisme lainnya) tujuannya untuk kelangsungan hidup sel dan jaringan.

6. Sirkulasi sistemik

Ventrikel kiri-aorta-arteri besar-arteri kecil- arteriola-kapiler arteri-kapiler vena-venula-vena kecil-vena besar-vena cava inferior dan vena cava superior- atrium kanan

7. Sirkulasi pulmonal

Ventrikel kanan-arteri pulmunal-paru (alveoli)- vena pulmunal- atrium kiri

8. Pemicu lostrik jantung

a. Nodus SA (sinotrial)

b. Nodus AV (atrioventrikular)

c. Berkas his

d. Serabut purkinje

9. Factor penentu curah jantung

a. Frekuensi jantung

Parasimpatis,

simpatis

b. Curah sekuncup

a. Beban awal

b. Kontraktilitas

c. Beban akhir

10. Fase siklus jantung

a. Fase pengisian

b. Fase kontraksi isovolumetrik

c. Fase ejeksi

d. Fase relaksasi isovolumetik